Banjarmasin 2 September 2024. Pagi yang cerah, di Jl. Yos Sudarso, Komp. Air Mantan No. 01 Rt. 28, Banjarmasin Barat, terlihat senyum haru dari wajah Ibu Febrina. Perempuan tangguh ini, yang sebelumnya bekerja sebagai seorang sales di sebuah kantor swasta di Banjarmasin, kini menghadapi kehidupan dengan lebih semangat setelah menerima bantuan dari BAZNAS Kalsel.
Ibu Febrina, seorang ibu yang harus menghidupi anak-anaknya sendiri hanya dengan berjualan kecil-kecilan di depan kontrakannya, pernah menghadapi cobaan berat ketika ia dituduh bersekongkol dalam kasus penggelapan dana yang melibatkan bosnya. Tuduhan yang menghancurkan nama baik dan kepercayaan dirinya ini pada akhirnya tidak terbukti, namun demikian, pihak kantor tempatnya bekerja memilih untuk tidak memperpanjang kontrak kerjanya. Dengan kehilangan pekerjaan, ia terpaksa bertahan hidup dengan segala cara, termasuk memperbaiki motornya yang menjadi satu-satunya sarana untuk mencari nafkah.
Namun, kondisi motor yang kian memburuk membuatnya sulit untuk mencari pekerjaan baru yang layak. Hingga akhirnya, Allah memberinya harapan melalui BAZNAS Kalsel, yang memberikan bantuan tunai untuk memperbaiki motor tersebut.
Muh. Aulia Rahman, Kasi Pendistribusian BAZNAS Kalsel, menyampaikan harapannya agar Ibu Febriana bisa kembali beraktivitas normal dan menemukan pekerjaan yang lebih baik. “Semangat Ibu Febriana luar biasa dalam menafkahi anak-anaknya. Kami berharap bantuan ini dapat memberikan sedikit harapan dan dorongan baginya untuk terus maju,” ungkapnya dengan penuh empati.
Ibu Febrina, dengan mata berkaca-kaca, tak mampu menyembunyikan rasa syukurnya. “Terima kasih banyak kepada BAZNAS Kalsel dan para muzaki yang sudah berzakat. Semoga Allah memberikan keberkahan yang berlimpah kepada mereka semua,” ucapnya tulus.
Bantuan ini bukan sekadar memperbaiki sebuah motor, namun juga membangun kembali harapan yang sempat pudar. Bagi Ibu Febrina, motor tersebut kini bukan hanya alat transportasi, melainkan simbol perjuangan dan harapan untuk masa depan yang lebih baik. Dengan semangat yang tidak pernah padam, Ibu Febrina siap melangkah lagi, menapaki jalan kehidupan dengan harapan yang kembali bersinar di hatinya. (ars).