Batola, 8 Januari 2024 – BAZNAS Prov. Kalimantan Selatan Kalsel menggelar program pendampingan dan pelatihan Lumbung Pangan Berkah untuk 41 petani di Anjir Pasar, Kota Batola. Pelatihan yang dilaksanakan pada tanggal 4-5 Januari 2024 ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan petani dalam mengelola lahan pertanian secara berkelanjutan.
Program pelatihan ini melibatkan petani binaan BAZNAS Kalsel yang memiliki luas lahan total mencapai 100 hektar. Pelatihan dibagi menjadi dua tahap dengan materi yang beragam, mencakup pengenalan BAZNAS, esensi menunaikan zakat pertanian, standar operasional pertanian (SOP), pembuatan pestisida nabati, pembuatan pupuk organik, dan manajemen kelompok pertanian.
Saptian Hadi, selaku Plt Kepala Bidang Pendayagunaan menjelaskan bahwa pelatihan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian, tetapi juga untuk membentuk petani milenial dan madani yang memiliki pemahaman mendalam tentang tanggung jawab sosial, terutama dalam menunaikan zakat pertanian.
“Melalui program Lumbung Pangan Berkah, kami berharap dapat menciptakan petani-petani yang tidak hanya berfokus pada hasil pertanian, tetapi juga memiliki kepedulian terhadap sesama melalui kontribusi zakat pertanian. Kami ingin mencetak generasi petani yang berdaya saing dan memiliki kesadaran sosial yang tinggi,” ujarnya
Pelatihan ini menjadi langkah konkrit BAZNAS Kalsel dalam mendukung ketahanan pangan di Kalimantan Selatan. Dengan memberdayakan petani-petani lokal, diharapkan dapat menciptakan lingkungan pertanian yang berkelanjutan dan mandiri.
Peserta pelatihan memberikan tanggapan positif terhadap program ini. Mereka merasa mendapatkan pengetahuan baru yang bermanfaat untuk pengembangan pertanian mereka. Salah seorang peserta, Mithadi, menyatakan, “Saya sangat berterima kasih kepada BAZNAS Kalsel atas pelatihan ini. Saya yakin ilmu yang saya dapatkan akan membantu meningkatkan hasil pertanian saya dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.”
BAZNAS Kalsel berharap program pelatihan ini dapat menjadi model untuk pengembangan potensi pertanian di daerah lain di Kalimantan Selatan. Keberlanjutan program ini diharapkan dapat menciptakan komunitas petani yang berdaya saing, berkelanjutan, dan berkontribusi positif bagi kesejahteraan masyarakat.(sof)